Songket Bunga Rinjani hadir dari cinta yang dalam terhadap warisan budaya tenun Pringgasela, salah satu tradisi tertua dan paling khas dari Lombok Timur. Didirikan oleh generasi penerus penenun tradisional, usaha ini tumbuh dari rumah yang penuh kenangan suara alat tenun dan aroma benang alami. Terinspirasi langsung oleh sang ibu yang merupakan seorang penenun sejati, pendiri Songket Bunga Rinjani telah menyatu dengan proses menenun sejak usia belia.

Momen titik balik terjadi pada tahun 2018, saat banyak siswa dan pengunjung datang ke rumah untuk belajar tenun. Dari situ tumbuh kesadaran bahwa keindahan dan nilai tenun Pringgasela harus lebih dari sekadar diwariskan—ia perlu dijaga, dikembangkan, dan dikenalkan lebih luas ke generasi muda dan pasar modern.

Dengan semangat tersebut, brand Songket Bunga Rinjani resmi dilahirkan. Nama ini dipilih sebagai lambang keindahan dan kekuatan perempuan penenun, yang seperti bunga yang mekar di kaki Rinjani—tangguh, anggun, dan bermakna. Produk-produk Songket Bunga Rinjani menampilkan motif khas Pringgasela yang dibuat dengan teknik tradisional namun memiliki sentuhan modern dalam warna dan desain.

Tak hanya fokus pada produksi kain, Songket Bunga Rinjani juga berperan sebagai ruang belajar dan pemberdayaan, terutama bagi perempuan muda di desa, agar seni menenun tidak hanya bertahan, tapi juga menjadi sumber penghidupan yang layak. Kini, Songket Bunga Rinjani terus menenun cerita—bukan hanya benang dan motif, tetapi juga kisah tentang identitas, keberdayaan, dan cinta terhadap budaya lokal.