NyaLakok Tenun adalah badan usaha milik perempuan yang berdiri sejak tahun 2019 di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Didirikan dengan semangat menjaga warisan budaya, usaha ini bekerja langsung bersama para perajin tenun tradisional di Desa Kembang Kerang Daya, Kecamatan Aikmel—salah satu sentra tenun yang kaya akan nilai sejarah dan seni menenun khas Lombok.

Nama “NyaLakok” diambil dari bahasa Sasak yang berarti “kami menenun”, mencerminkan filosofi kerja kolektif perempuan yang ingin mandiri secara ekonomi tanpa harus meninggalkan peran utama mereka dalam keluarga. Di tengah keterbatasan akses dan ruang kerja formal, NyaLakok Tenun hadir sebagai wadah pemberdayaan, tempat perempuan bisa bekerja dari rumah, menjaga anak-anak, dan tetap produktif menciptakan karya berkualitas tinggi.

Setiap produk tenun yang dihasilkan bukan hanya kain—tetapi lembaran cerita dan dedikasi, hasil dari proses panjang yang menuntut kesabaran, ketekunan, dan kepekaan estetika. Setiap helaian benang yang ditenun merupakan simbol cinta dan pengabdian, ditujukan untuk siapa saja yang menghargai keindahan, budaya, dan karya tangan perempuan Indonesia.

NyaLakok Tenun tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga menjadi jembatan untuk memperkenalkan keindahan tenun Kembang Kerang ke pasar yang lebih luas. Dengan menjaga teknik menenun tradisional, memperhatikan kualitas bahan, dan menyelaraskan desain dengan selera modern, usaha ini telah tumbuh menjadi pelaku UMKM yang berakar kuat di tradisi, namun terbuka pada inovasi dan kolaborasi.

Melalui tenun, NyaLakok tidak hanya merajut kain, tetapi juga masa depan yang lebih mandiri, setara, dan berdaya bagi perempuan-perempuan Lombok.