FoodJeA adalah usaha kuliner rumahan yang lahir dari kondisi darurat dan keinginan kuat untuk bertahan. Bermula dari tahun 2018, ketika gempa melanda Lombok dan mengguncang banyak aspek kehidupan, termasuk perekonomian keluarga kecil ini. Pada saat itu, sang owner masih aktif mengajar sebagai guru honorer dengan penghasilan yang sangat terbatas. Sementara itu, suami sedang dalam masa istirahat dari pekerjaannya. Hidup dalam tenda pengungsian, mereka membangun sebuah dapur darurat sederhana, yang kemudian menjadi awal mula lahirnya usaha kuliner FoodJeA.

Dengan bermodal tekad dan peralatan seadanya, sang owner mulai mencoba berjualan donat dan aneka jajanan sederhana lainnya. Promosi dilakukan lewat media sosial, terutama Facebook, dan tak disangka—produk yang dibuat dengan hati ini mendapatkan respon positif dan repeat order dari pelanggan.
Namun belum sempat benar-benar bangkit, pandemi Covid-19 datang menyusul. Sekolah diliburkan, dan penghasilan sebagai guru pun tak lagi bisa diandalkan. Dalam situasi tersebut, keputusan besar diambil: berhenti dari profesi guru dan memilih fokus penuh pada usaha kuliner.

Kini, FoodJeA tetap bertahan dan terus berkembang. Dari donat hingga berbagai menu kuliner lainnya, semua dibuat dari rumah dengan semangat untuk menyajikan makanan yang lezat, terjangkau, dan penuh ketulusan. FoodJeA bukan sekadar usaha—ia adalah kisah perjuangan, adaptasi, dan semangat bertahan hidup. Dari tenda darurat, kini menjadi sumber harapan dan penghidupan yang membanggakan bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya.