APIKM dan CEF Gelar Pelatihan Bisnis untuk Perempuan Pesisir Lombok: Dorong Kemandirian Lewat Rencana Usaha dan Legalitas Produk

Selong, 20 Oktober 2022 — Sebagai bentuk nyata pemberdayaan perempuan pesisir di Pulau Lombok, Asosiasi Pelaku Industri Kecil Menengah (APIKM) Lombok Timur bersama Coastal Environmental & Fisheries (CEF) menyelenggarakan Pelatihan Pembuatan dan Evaluasi Business Plan yang dirancang khusus untuk anggota Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar). Kegiatan berlangsung pada Sabtu, 15 Oktober 2022 di Lesehan Sekar Asri, Sekarteja, Kecamatan Selong, dan diikuti oleh 30 peserta dari berbagai wilayah pesisir di Pulau Lombok.

Direktur CEF, Muslihuddin Aini atau yang akrab disapa Musleh, menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya berfokus pada penyusunan rencana bisnis, tetapi juga langsung memfasilitasi peserta dalam proses pengurusan perizinan usaha. “Kami ingin perempuan pesisir tidak hanya mampu memproduksi, tetapi juga memahami potensi alam di sekitarnya sebagai peluang ekonomi yang bisa dikelola secara legal dan berkelanjutan,” ungkap Musleh.

Pelatihan ini didukung oleh Wishfood dan Wildlife Conservation Society (WCS), sebagai bagian dari komitmen mereka mendampingi penguatan ekonomi masyarakat berbasis konservasi sumber daya alam.

Lebih lanjut, Musleh menambahkan bahwa CEF sejak awal berfokus pada isu lingkungan dan perikanan berkelanjutan, dan membangun kelompok pengusaha perempuan pesisir adalah salah satu strategi untuk memastikan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi. “Kami tidak ingin kelompok ini hanya sekadar memiliki produk. Lebih dari itu, kami ingin mereka punya kemampuan untuk memasarkan dengan strategi yang tepat dan berbasis data,” tegasnya.

Senada dengan hal itu, Ketua APIKM Lombok Timur, Zia Zannitah Pawana atau yang akrab disapa Wana, turut memberikan materi tentang pentingnya strategi pemasaran dan manajemen usaha bagi pelaku UMKM perempuan. “Pemasaran bukan hanya soal menjual, tapi tentang bagaimana usaha dibangun secara menyeluruh. Salah satu fondasinya adalah legalitas usaha,” jelas Wana.

Dalam sesi praktik langsung, para peserta dibimbing untuk memahami proses pengurusan izin produk, seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT). Tidak hanya itu, Wana juga menekankan pentingnya manajemen keuangan, termasuk menghitung keuntungan, menentukan harga jual, hingga merancang strategi promosi sederhana namun efektif.

“Perempuan pesisir memiliki kekuatan besar untuk menjadi motor ekonomi keluarga dan desa. Dengan bekal ilmu yang tepat, mereka bisa melangkah lebih percaya diri sebagai pelaku usaha yang tangguh,” tutup Wana.

Kegiatan ini menjadi tonggak awal penguatan UMKM perempuan di wilayah pesisir Lombok, dengan harapan mereka tak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh dan naik kelas melalui dukungan ekosistem usaha yang terarah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *