Empowering Success Together
Self Asesment UMKM/IKM/ Kelompok Usaha
Self-Assessment UMKM: Kenali Usahamu, Siapkan Langkah Naik Kelas
Apa itu self asesmen?
Self-assessment UMKM adalah alat ukur mandiri yang membantu pelaku usaha mengenali kondisi usahanya secara menyeluruh. Melalui asesmen ini, UMKM dapat menilai sejauh mana usaha mereka sudah berjalan dalam berbagai aspek penting seperti manajemen, produksi, keuangan, pemasaran, hingga digitalisasi. Hasil asesmen akan menunjukkan posisi usaha—apakah masih pada tahap tradisional, berkembang, atau sudah masuk kategori modern—serta memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan usaha. Dengan begitu, pembinaan, pelatihan, dan dukungan yang diberikan dapat lebih tepat sasaran. Self-assessment ini dikembangkan oleh APIKM bersama WCS, CEF, dan SBC sebagai langkah awal menuju UMKM yang tangguh dan berdaya saing.

Tujuan Self Assesment
Self-assessment ini disusun untuk :
Membantu pelaku UMKM memahami kondisi usahanya saat ini
Self-assessment menjadi cermin awal bagi pelaku usaha untuk mengetahui sejauh mana usaha telah berjalan, baik dari sisi manajemen, produksi, pemasaran, maupun aspek lainnya.
Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan usaha secara objektif
Dengan menjawab pertanyaan yang terstruktur, pelaku UMKM dapat melihat area yang sudah kuat dan bagian yang masih perlu diperbaiki, berdasarkan data dan bukan sekadar asumsi.
Menentukan kategori usaha (Tradisional, Berkembang, atau Modern)
Hasil asesmen akan mengelompokkan usaha ke dalam kategori tertentu, sehingga lebih mudah menyusun strategi pengembangan sesuai tingkat kesiapan usaha tersebut.
Menyusun rencana pembinaan dan dukungan yang lebih tepat sasaran
Informasi dari hasil asesmen akan menjadi dasar untuk memberikan pelatihan, pendampingan, dan dukungan lain secara lebih fokus dan sesuai kebutuhan masing-masing UMKM.
Aspek yang di Asesmen
Asesmen ini mencakup 13 aspek penting yang merefleksikan fondasi, kekuatan, dan kesiapan UMKM untuk tumbuh dan naik kelas. Setiap aspek mewakili bagian penting dari pengelolaan usaha yang berkelanjutan dan kompetitif.
01
Manajemen & Perencanaan
Kemampuan merancang arah usaha dan mengatur strategi.
02
Produksi & Operasional
Efisiensi dan kualitas dalam proses produksi atau layanan.
03
SDM
Pengelolaan tenaga kerja dan pengembangan kapasitas tim.
04
Pemasaran
Strategi menjangkau pasar, promosi, dan membangun hubungan dengan pelanggan.
05
Keuangan
Pengelolaan arus kas, pencatatan, dan pengambilan keputusan berbasis data keuangan.
06
Legalitas & Standardisasi
Kepatuhan terhadap izin usaha, sertifikasi, dan standar mutu.
07
Digitalisasi
Pemanfaatan teknologi untuk efisiensi, promosi, dan pengelolaan usaha.
08
Dampak Sosial & Lingkungan
Kontribusi usaha terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
09
Mindset & Komitmen
Pola pikir, motivasi, dan konsistensi pelaku usaha dalam mengembangkan bisnis.
10
Jejaring & Kolaborasi
Kemampuan membangun kerja sama dan memperluas jaringan usaha.
11
Inovasi & Pengembangan Usaha
Kemampuan beradaptasi, menciptakan nilai baru, dan ekspansi usaha.
12
Ketahanan Usaha (Resiliensi)
Kesiapan menghadapi tantangan dan krisis usaha.
13
Kepuasan & Loyalitas Pelanggan
Upaya menjaga kualitas layanan dan mempertahankan pelanggan.
Kategori Hasil Asesmen
Tradisional (Awal Memulai)
Usaha berada pada tahap dasar. Proses produksi masih sederhana, pencatatan keuangan minim, legalitas belum lengkap, dan manajemen usaha masih bersifat informal. Perlu penguatan di banyak aspek dasar untuk bisa bertumbuh.
Berkembang (Mulai Terstruktur dan Bertumbuh)
Usaha mulai tertata, beberapa aspek usaha sudah berjalan dengan baik seperti pemasaran, keuangan, dan SDM. Sudah ada upaya memperluas pasar dan melakukan inovasi. UMKM di tahap ini siap untuk dipacu naik kelas.
Modern (Siap Bersaing dan Naik Kelas)
Usaha dikelola secara profesional, sudah legal dan tersertifikasi, menggunakan teknologi, serta memiliki strategi pertumbuhan yang jelas. UMKM kategori ini siap bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk ekspor dan kemitraan besar.




Siapa yang Harus Mengisi?
Pelaku UMKM perorangan
Kelompok usaha (kelompok perempuan, kelompok nelayan, koperasi, dll)
UMKM binaan lembaga mitra (seperti CEF, APIKM, SBC)
Cara Mengisi Self Asesmen
(1) Jawab setiap pertanyaan dengan jujur dan sesuai kondisi usaha saat ini.
(2) Pilih skala nilai dari 1 (belum dilakukan) hingga 5 (sudah berjalan dengan baik).
(3) Setelah selesai, Anda akan menerima hasil asesmen berupa skor, kategori usaha, dan saran pengembangan
⏱️ Waktu pengisian: ±15–20 menit
📩 Hasil akan dikirim ke email Anda atau dapat langsung dicetak.
Kenali Kekuatan Usahamu, Mulai Langkah Naik Kelas!
Isi self-assessment UMKM sekarang untuk mengetahui posisi usahamu—apakah masih Tradisional, sedang Berkembang, atau sudah Modern. Temukan kekuatan, perbaiki kelemahan, dan siapkan diri untuk pembinaan yang lebih tepat sasaran. Hanya butuh 15 menit untuk masa depan usaha yang lebih tangguh!